Selasa, 21 Juli 2015

percobaan 7

Mata Kuliah   : Rekayasa Kendali 1
Nama             : Muhammad Rizky Dharmawan
NRP               : 3110131058
Prodi              : D4 Mekatronika B / mekatronika.pens.ac.id/ pens.ac.id
Dosen             : Eko Budi Utomo
Asisten           : Nugraha Akbar
Tanggal          : 22 Juni 2015

Aplikasi pada Plant


I.     Tujuan
Memahami dan mengerti sistem kerja sebuah Plant yang ada sehingga dapat menyelesaikan permasalahan - permasalahan yang terjadi pada sebuah Plant dengan merumuskan algoritma yang tepat agar Plant tersebut berfungsi semestinya.
II.   Peralatan
PLC Siemens S7 300
Plant mini industri berisi distribusi, sorting

III. Permasalahan
terdapat sebuah Plant yang memiliki fungsi untuk mendistribusikan barang.

  

IV. Hasil Praktikum dan Analisa
dengan sebuah Plant seperti dijelaskan di video diatas maka dibuatlah program di PLC sebagai berikut:
dengan menekan saklar Start (I13.0) maka Plant aktif memulai sistem kerja dengan mulai mendorong material. Rangkaian program diatas bertujuan untuk menahan Plant aktif terus menerus dengan hanya menekan saklar Start (I13.0) satu kali.

Setelah saklar Start (I13.0) ditekan maka coil memori (M0.0) di network 1 aktif terus menerus sehingga kontak memori (M0.0) di network 2 aktif. Maka sistem dorong material (Q17.0) aktif.

Saat benda didorong sampai pada posisi maksimal sehingga limit switch pos max (I13.2) aktif sehingga penghisap melakukan gerak kiri (Q17.2) menghisap material yang sudah berada di posisi maksimal. Penhisap akan mati ketika material sudah dihisap dan diletakkan pada conveor sehingga seketika menyentuh limit kiri (I13.4).

Saat menyentuh limit kiri (I13.4) maka mengaktifkan penghisap seketika (Q17.1) sehingga mengaktifkan gerak kanan (Q17.4) dan coil memori (M0.1).

Dari coil memori (M0.1) yang aktif maka kontak memori (M0.1) aktif sehingga Timer 1 (T1) aktif setelah 3 detik yang di-Set di TV (S5T#3S). Pada saat limit kanan (I13.5) aktif atau tersentuh maka gerak kanan nonaktif sehingga timer 1 (T1) mati juga. Sistem mengulangi Program dari awal lagi terus meneurus

V.   Kesimpulan
  1. Dalam sebuah Plant banyak sekali permasalahan yang terjadi maka harus dapat memilih urutan sistem yang aktif terlebih dahulu.
  2. Setiap sistem yang terdapat dalam Plant memiliki karakteristik masing - masing yang harus diperhatikan agar Plant dapat berjalan sesuai dengan rencana user.
  3. Setiap sistem pasti membutuhkan waktu tertentu untuk aktif maka dari itu waktu harus diperhatikan juga karena jika waktunya tidak tepat maka sistem terjadi error.

Percobaan 6

Mata Kuliah   : Rekayasa Kendali 1
Nama             : Muhammad Rizky Dharmawan
NRP               : 3110131058
Prodi              : D4 Mekatronika B / mekatronika.pens.ac.id/ pens.ac.id

Dosen             : Eko Budi Utomo
Asisten           : Nugraha Akbar
Tanggal          : 8 Juni 2015




Penggunaan Counter dan Comparator

I.     Tujuan
Memahami dan mengerti fungsi dari Counter maupun Comparator pada PLC untuk mengontrol suatu system kerja agar dapat menyelesaikan permasalahan – permalasahan yang ada dan sesuai dengan keinginan system dan user.
 
II.    Peralatan
PLC Siemens S7 300

III.  Teori Singkat
Counter merupakan salah satu aplikasi yang dimiliki oleh PLC yaitu untuk fungsi menghitung. Ada beberapa tipe Counter yaitu:
1. Counter Up
    Merupakan counter yang berfungsi untuk menghitung maju mulai dari 0,1,2,3,....

2. Counter Down
    Merupakan counter yang berfungsi untuk menghitung mundur mulai dari ....,3,2,1,0

3. Counter Up Down
    Merupakan counter yang berfungsi untuk menghitung maju sekaligus mundur, misalnya 0,1,2,3,4,5,6,5,4,3,2,1,0
 Keterangan gambar:
CU dan CD : ibarat sebuah saklar yang digunakan untuk memberi hitungan dari user atau sebuah sistem.
S    : untuk men-Set atau mengaktifkan counter. Set harus bernilai 1 agar counter aktif.
PV : untuk mengatur nilai awal hitungan dari counter. Dengan format penulisan C#... 
CV : menunjukkan nilai dari perhitungan counter.
R    : untuk me-reset counter sehingga counter mulai menghitung dari awal kembali.
Q   : merupakan output dari sebuah counter.

Comparator merupakan salah satu aplikasi yang dimiliki oleh PLC yaitu untuk fungsi membandingkan. Ada beberapa tipe Comparator yaitu:
1. Equal
    merupakan fungsi untuk membandingkan input 1 dengan input 2 apakah nilainya sama atau tidak. Jika nilainya tidak sama maka sistem OFF, sedangkan jika nilainya sama maka sistem ON.

2. Not Equal
    merupakan fungsi kebalikan dari Equal, dimana membangdingkan input 1 dengan input 2 nilainya sama atau tidak. Jika nilainya tidak sama maka sistem ON, sedangkan jika nilainya sama maka sistem OFF.


3. Greater Than
    merupakan fungsi yang membandingkan apakah input 1 dengan input 2 lebih besar atau tidak. Jika nilai input 1 lebih besar dari input 2 maka sistem ON.

4. Less Than
    merupakan fungsi kebalikan dari Greater Than yaitu jika nilai input 1 kurang dari input 2 sistem ON.


5. Greater Than or Equal
    merupakan fungsi yang membandingkan nilai input 1 dengan input 2 lebih besar samadengan atau tidak. Jika nilai input 1 lebih besar atau samadengan input 2 maka sistem ON.

6. Less Than or Equal
    merupakan fungsi yang membandingkan nilai input 1 dengan input 2 lebih kecil samadengan atau tidak. Jika nilai input 1 kurang dari atau samadengan input 2 maka sistem ON, sedangkan jika nilai input 1 lebih besar dari pada input 2 maka sistem OFF.


IV.  Hasil Praktikum dan Analisa
       Pada praktikum ini dibuat permasalahan untuk menyalakan lampu pada saat hitungan ke 5.
Langkah pertama buat program LAD di PLC sebagai berikut:



dari program diatas dengan saklar dari kontak NO I13.0 dengan hitungan awal 3 akan menyalakan lampu di coil Q15.4 setelah hitungan ke 5 dan selebihnya karena menggunakan fungsi Comparator Greater Than or Equal.

Berikut hasilnya:
dari gambar tesebut terlihat lampu di coil Q15.4 belum menyala karena hitungan dari input 1 (IN1) masih bernilai 3 sedangkan untuk menyalakan lampu di coil Q15.4 nilai minimal dari input 1 adalah 5 yang telah di-Set di Input 2 (IN2) sebagai referensi.


setelah dilakukan counter pada Network 1 sampai bernilai 5 maka input 1 (IN1) bernilai 5 sehingga dapat menyalakan lampu di coil Q15.4, karena input 1 (IN1) benilai 5 yang memiliki nilai sama dengan input 2 (IN2) sebagai referensi.


pada Network 1 dilakukan counter lagi melebihi 5 yaitu sampai 6 hitungan maka input 1 (IN1) bernilai 6 dapat menyalakan lampu di coil Q15.4 dikarenakan nilai input 1 (IN1) melebihi nilai referensi dari input 2 (IN2) yang di-set 5.

V.  Kesimpulan
  1. Fungsi couter memiliki 3 tipe yaitu counter Up, Down, dan Up Down.
  2. Untuk mengaktifkan counter, pada S harus bernilai 1.
  3. Comparator memiliki beberapa tipe yaitu, Equal, Not Equal, Greater Than, Less Than, Greater Than or Equal, dan Less Than or Equal.
  4. Tipe Data dari input Comparator yaitu WORD, yaitu dapat ditulis dengan angka langsung atau dapat input lain dari suatu sistem lain yang harus memiliki output bertipe WORD juga. untuk penulisan WORD dari input sistem lain yaitu MW...

Senin, 20 Juli 2015

Percobaan 5

Mata Kuliah   : Rekayasa Kendali 1
Nama             : Muhammad Rizky Dharmawan
NRP               : 3110131058
Prody              : D4 Mekatronika B / mekatronika.pens.ac.id/ pens.ac.id
Dosen             : Eko Budi Utomo
Asisten           : Nugraha Akbar
Tanggal          : 25 Mei 2015



Penggunaan TIMER


I.          Tujuan
Memahami dan mengerti fungsi dari Timer pada PLC untuk mengontrol suatu system kerja agar dapat menyelesaikan permasalahan – permalasahan yang ada dan sesuai dengan keinginan system dan user.
II.          Peralatan
PLC siemens s7 300

III.          Permasalahan
1.         Membuat system saklar dengan konfigurasi menekan saklar pertama kali dapat tetap menyalakan lampu (coil) saat saklar dilepas. Pada saat menekan saklar kedua kali untuk mematikan lampu (coil).
2.         Membuat system kerja flip – flop sederhana dengan jeda waktu yang bisa diatur.

IV.      Teori Singkat Timer
Timer merupakan program yang dibuat untuk memberi waktu delay saat aktif ataupun nonaktif.
Sebagai contoh disini digunakan S_ODT (On Delay Timer) yaitu memberi waktu untuk ON, jika waktu hitungan yang diset belum sesuai maka timer masih OFF, setelah waktu hitungan sama dengan waktu yang diset maka timer ON.
keterangan dari S_ODT:
S       : kaki set, atau juga biasanya dihubungkan ke sumber.
TV    : mensetting waktu dengan format penulisan S5T#...S/M/H (isi ... dengan nilai angka yang diinginkan dan pilih S untuk detik, M untuk menit, H untuk jam)
R      : kaki reset, untuk mereset hitungan TV.
Q      : Output (BOOLEAN)
BI     : Output (WORD)
BCD : Output (WORD)
datas tulisan S_ODT merupakan nama dari timer. Misalnya T0/T1/T2... dll

V.          Hasil Praktikum dan Analisa
Membuat susunan hardware configuration:
1.         Membuat rail

Membuat program tipe ladder
permasalahan no. 1:
1.         Membuat program seperti gambar dibawah ini
Untuk mensimulasikan klik Download, lalu klik Monitor. Pada PLCSIM klik RUN-P untuk menjalankan simulasi.
I5.3 sebagai saklar dan Q9.2 sebagai lampu yang akan dinyalakan atau dimatikan.
2.         Untuk mengaktifkan lampu, klik IB 5 bits 3 untuk yang pertama kali sebagai saklar pada PLCSIM sesuai dengan program.
Lampu (Q9.2) menyala saat saklar (I5.3) diaktifkan.
3.         Untuk mematikan lampu, klik IB 5 bits 3 untuk yang kedua kali.
Saklar (I5.3) ditekan untuk yang kedua kalinya untuk mematikan lampu (Q9.2).

permasalahan no.2:
program 1: Menggunakan 2 buah TIMER ON (S_ODT)
 I5.0 sebagai saklar utama.
Q9.0 sebagai output lampu indikator flip - flop berjalan.

Saat saklar (I5.0) ditekan maka akan mengalirkan arus melewati kontak Normally Closed Timer 2 (T2) dan mengaktifkan Timer 1 (T1) sehingga T1 memulai hitungan 5 detik sesuai settingan di program, setelah 5 detik selesai maka akan mengaktifkan lampu di coil Q9.0 dan mengaktifkan Timer 2 (T2) sehingga T2 memulai hitungan 7 detik sesuai settingan di program. Saat Timer 2 (T2) aktif maka kontak T2 yang sebelumnya Normally Closed menjadi Normally Opened sehingga Timer 1 (T1) tidak mendapat arus dari sumber sehingga mati. Setelah Timer 2 (T2) selesai menghitung maka kontak T2 berubah menjadi Normally Closed lagi dan lampu di coil Q9.0 mati. Dan begitu seterusnya. Dengan demikian dalam program ini berjalan untuk meng-ON-kan lampu selama 7 detik dan meng-OFF-kan selama 5 detik.

program 2: Menggunakan 1 buah TIMER ON (S_ODT) dan 1 buah TIMER OFF (S_OFFDT)
 I5.3 sebagai saklar utama.
Q9.1 sebagai output lampu indikator flip - flop berjalan.

Saat saklar (I5.3) ditekan maka mengalirkan arus melewati kontak Normally Closed Timer 4 (T4) dan mengaktifkan Timer 3 (T3) sehingga T3 mulai menghitung selama 5 detik sesuai settingan di program. Setelah selesai menghitung 5 detik maka mengaktifkan Timer 4 (T4) yang disini merupakan S_OFFDT yaitu menghitung waktu untuk meng-OFF-kan system dengan demikian saat T4 aktif maka output lampu indikator (Q9.1) ikut aktif. Disaat Timer 4 aktif secara bersamaan kontak Timer 4 (T4) yang semula Normally Closed menjadi Normally Opened yang menyebabkan Timer 3 (T3) tidak aktif. Saat hitungan Timer 4 (T4) selesai maka lampu indikator (Q9.1) ikut OFF dan kontak Timer 4 (T4) yang sebelumnya Normally Opened menjadi Normally Closed sehingga Timer 3 (T3) aktif lagi dan proses sebelumnya berjalan lagi seterusnya.

VI.       Kesimpulan
  • Operasi atau bagan (P) dan (N) adalah bagan pull-up dan pull-down atau dapat disebut trigger positif dan negatif yang digunakan untuk memberi logika positif dan negatif secara singkat dan sketika pada system yang kita bangun.
  • Bagan (R) dan (S) adalah perintah reset dan set yang kemudian mengunci logika atau menjalankan fungsi “latch” yaitu ketika aktif sekali dia akan mengunci kondisi aktifnya demikian berlaku untuk resetnya juga.
  • Timer S_ODT merupakan timer yang digunakan untuk menghitung waktu untuk meng-ON-kan sebuah system. sedangkan S_OFFDT merupakan timer yang digunakan untuk menghitung waktu untuk meng-OFF-kan sebuah system.