Sabtu, 28 Maret 2015

Percobaan 2

Mata Kuliah   : Rekayasa Kendali 1
Nama             : Muhammad Rizky Dharmawan
NRP               : 3110131058
Kelas              : 2 Mekatronika B / mekatronika.pens.ac.id/
Dosen             : Eko Budi Utomo
Asisten           : Nugraha Akbar
Tanggal          : 16 Maret 2015


Anggota Kelompok :
  1. Muhammad Rizky Dharmawan  (3110131058)
  2. Mochammad Saiful Rohman      (3110131059)
  3. Zaky Isryaqi Fitriansyah             (3110131060)
Timer Delay Relay

A. Tujuan
     Memahami cara kerja sebuah TDR (Timer Delay Relay).
B. Peralatan
  1. Modul Rekayasa Kendali 1 Mekatronika PENS 
  2. DC Power Supply
  3. Kabel penghubung
C. Teori Singkat
         TDR (Time Delay Relay) merupakan relay timer atau relay penunda batas waktu. TDR  merupakan combinasi antara sebuah relay dengan timer dimana fungsi timer untuk menunda relay aktif sesaat tegangan diberikan pada relay.


            Perbedaan dengan relay biasa adalah TDR mempunyai timer untuk mengalirkan dan memutus arus listrik (A). Timer inilah yang akan berperan penting, timer inilah yang akan mengatur berapa lama mangalirkan atau memutus aliran arus listrik ke coil relay.
sumber : electric-mechanic.blogspot.com/

sumber : electric-mechanic.blogspot.com/
 D. Rangkaian Percobaan


no 1

no 2
no 3

no 4
E. Hasil Percobaan
Rangkaian no 1 :

Rangkaian no 2 :

Rangkaian no 3 :

Rangkaian no 4 :

F. Analisa
    Pada percobaan kedua ini sedikit berbeda dengan percobaan pertama, pada percobaan ini juga menggunakan  sebuah TDR (Timer Delay Relay). Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memahami cara kerja dari sebuah TDR (Timer Delay Relay).
     TDR mempunyai cara kerja yang sedikit berbeda dengan sebuah relay biasa. TDR mempunyai karakteristik bila tegangan masuk dan mengalirkan Arus Listrik ke TDR maka akan mengaktifkan Timer selama sesuai dengan waktu yang sudah diatur pada TDR, setelah waktu habis maka Arus Listrik akan mengalir ke coil relay sehingga mengaktifkan contact.
        Pada no 3 terdapat sebuah self conservative, berikut gambar rangkaiannya :
Self Conservative disini terjadi ketika PB1 ditekan sehingga mengaktifkan Relay 1 (R1) dan contact R1 - 1 aktif sehingga saat PB1 dilepas maka Relay 1 akan aktif terus menerus sampai PB2 ditekan karena PB2 merupakan Push Button Normally Close yang mana bila ditekan akan berubah Normally Open. 
        Saat Relay 1 (R1) aktif maka akan mengaktifkan contact R1 - 1 juga sehingga dari R1 - 1 akan mengalirkan arus listrik ke TDR 1 (T1) sehingga TDR menghitung mundur waktu yang sebelumnya telah diatur untuk mengaktifkan relay dalam TDR tersebut sehingga mengaktifkan contact T1 - 1.

G. Kesimpulan
  1. TDR merupakan sebuah Relay yang memanfaatkan Timer untuk menunda mengaktifkan coil Relay sehingga contact relay aktif pula.
  2. Dengan rangkaian sedemikian rupa, TDR dapat membuat rangkaian Flip - Flop menyalakan dan mematikan Lampu (LED) secara berulang dan terus menerus.
  3. Dengan metode Self Conservative dapat menyalakan relay terus menerus tanpa menekan Push Button terus menerus.

Minggu, 15 Maret 2015

Laporan Praktikum Rangkaian Skuensial 1

Mata Kuliah    : Rekayasa Kendali 1
Nama              : Muhammad Rizky Dharmawan
NRP                : 3110131058
Kelas              : 2 Mekatonika B / http://www.mekatronika.pens.ac.id
Dosen             : Eko Budi Utomo
Asisten           : Nugraha Akbar
Tanggal          : 2 Maret 2015


Anggota Kelompok :
  1. Muhammad Rizky Dharmawan (3110131058)
  2. Mochammad Saiful Rohman     (3110131059)
  3. Zaky Isryaqi Fitriansyah            (3110131060)




RANGKAIAN SKUENSIAL 1


A. Tujuan
  1. Memahami konsep dasar Relay (contact dan coil).
  2. Membangun konfigurasi AND, OR, Not, dan Self Conservative.
B.  Teori Singkat
              Relai merupakan saklar yang dioperasikan secara elektrik. Relay terdiri dari kumparan kawat penghantar yang dililit pada sebuah inti besi. Bila kumparan ini diberi tegangan listrik maka akan menimbulkan medan magnet yang akan digunakan untuk menarik pengungkit saklar yang sebelumnya Normally Close (NC) menjadi Normally Open (NO).
Gambar 1.1. Ilustrasi Relay.

 C. Peralatan
  1. Modul Rekayasa Kendali 1 Mekatronika, PENS
  2. DC Power Supply
  3. Kabel penghubung
D. Rangkaian Percobaan





 


 Gambar 1.2. Rangkaian percobaan.

E. Hasil Percobaan

Rangkaian no 1 :

Rangkaian no 2 :

Rangkaian no 3 :

Rangkaian no 4 :

Rangkaian no 5 :

Rangkaian no 6 :

F. Analisa
             Pada percobaan Rekeayasa Kendali 1 ini berjudul Rangkaian Skuensial 1 yang menggunakan modul Rekayasa Kendali 1 milik Teknik Mekatronika PENS

 Gamabar 1.3. Modul Rekayasa Kendali 1.

             Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui cara kerja dari relay serta mampu membuat sebuah rangkaian AND, OR, NOT Gate.
          Cara kerja sebuah relay adalah saat relay (R1) belum diberi tegangan (24 V), maka lilitan dalam relay tersebut belum memiliki medan magnet sehingga contact (R1-1) dalam relay masih belum aktif (NO).
Gambar 1.4. Relay sebelum aktif.

             Saat relay (R1) diberi tegangan maka (R1) aktif sehingga contact (R1-1) berubah menjadi NC sehingga Led (L1) menyala.
Gambar 1.5. Relay aktif.

        Jika sebelum relay (R1) belum diberi tegangan tapi led (L1) sudah dihubungkan ke NO maka led (L1) sudah menyala.
Gambar 1.5. Relay saat berada di NO.

           Saat relay (R1) diberi tengangan maka relay aktif dan contact R 1-1 ke NC sedangkan led (L1) berada di NO sehingga led (L1) tidak menyala.
Gambar 1.6. Relay saat berada di NC.

Pada percobaan pertama :
Gambar 1.7. Percobaan no 1.

Saat push button 1 (PB1) ditekan tegangan 24 V belum mengaktifkan relay 1 (R1) sehingga contact (R11) belum aktif dan led (L1) tidak menyala. Saat push button 2 (PB2) ditekan terjadi hal yang sama sehingga led (L1) belum aktif. Jika kedua push button (PB1 dan PB2) ditekan maka relay (R1) aktif sehingga contact (R11) aktif dan mengaktifkan led (L1). Percobaan ini dapat dikatakan sama dengan AND Gate.

Pada percobaan kedua :
Gambar 1.8. Percobaan no 2.

Sebelum push button (PB 1 dan PB2) ditekan led (L1) sudah aktif karena sudah berada di NC. Jika push button (PB1 atau PB2) ditekan maka led mati. Ini dapat disebut juga dengan NOR Gate.

Pada percobaan ketiga :
Gambar 1.9. Percobaan no 3.
Pada saat push button 1 (PB1) ditekan maka relay 1 (R1) aktif sehingga contact (R11 dan R14) juga aktif maka mengaktifkan relay 2 (R2)  yang juga mengaktifkan contact (R23) sehingga led (L1) menyala. Jika push button 1 (PB1) tidak ditekan maka rangkaian ini mati tidak menyala.

Pada percobaan keempat :
Gambar 2.0. Percobaan no 4.

Pada rangkaian ini ketiga push button (PB1, PB2, dan PB3) ditekan bersamaan sehingga mengaktifkan relay (R1 dan R2) dan juga mengaktifkan cantact (R11 dan R21) maka led (L1) akan menyala.

Pada percobaan kelima :
Gambar 2.1. Percobaan no 5.
Untuk menyalakan led (L1) maka push button 1 (PB1) ditekan sehingga mengalirkan tegangan ke relay 1 (R1) karena push button 2 (PB2) telah ditekan sebelumnya. Dari relay 1 (R1) yang aktif maka mengaktifkan contact (R11 dan R12) sehingga led (L1) menyala.

Pada percobaan keenam :
Gambar 2.2. Percobaan no 6.

Pada rangkaian ini sebelum push button ditekan led (L1) sudah menyala karena contact (R11) sudah NC sebelum relay (R1) aktif. Jika push button 2  (PB2) atau push button 3 (PB3) ditekan maka tegangan dapat mengalir ke relay 1 (R1) sehingga relay 1 (R1) aktif sehingga contact (R11) berubah ke NO sehingga led (L1) mati.

G. Kesimpulan
  1. Relay dapat digunakan sebagai saklar otomatis.
  2. Relay terdiri dari kumparan kawat yang dililitkan pada inti besi dan sebuah contact (switch).
  3. Cara kerja relay memanfaatkan prinsip kerja sebuah elektro magnet yaitu jika lilitan kawat dialiri listrik maka akan menimbulkan medan magnet sehingga magnet ini akan menarik switch berubah dari Normally Open (NO) ke Normally Close (NC).
  4. Rangkaian relay yang didisain sedemikian rupa juga dapat membentuk sebuah gerbang elektronika digital seperti AND, OR, NOT, NOR Gate.

Refrensi :
Wikipedia Indonesia, Wikipedia English